LAPORAN
TEKNIK PEMELIHARAAN
NAMA : ROMADHONA AL MUSTAKIM
NIM : -
PROGAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2O12
TEKNIK
PEMELIHARAAN
BAB
I
PENDAHULUAN
Pemeliharaan adalah Suatu bentuk
tindakan yang dilakukan dengan sadar untuk menjaga agar suatu peralatan selalu
dalam keadaan siap pakai atau tindakan melakukan perbaikan sampai pada kondisi
peralatan tersebut dapat bekerja kembali sesuai fungsinya. Secara garis besar pemeliharaan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : pemeliharaan terencana dan pemeliharaan
tak terencana.
pemeliharaan
adalah mutlak dilaksanakan pada setiap peralatan atau mesin sesuai dengan
aturan yang ada pada manual book peralatan tersebut.
1.1 Latar
belakang penelitian
Bahwa pada kenyataanya adalah kondisi prima atau
layak pakai pada peralatan atau mesin adalah mutlak di inginkan oleh pemilik
atau pemakai peralatan atau mesin tersebut, tapi perlu kita ketahui juga bahwa
peralatan atau mesin yang kita miliki tentunya ada periode atau masa pakai
sesuai yang di buat oleh pabriknya, maka dari itu untuk menjaga fungsi dari
suatu peralatan atau mesin agar tetap berkesinambungan , maka di butuhkan
PEMELIHARAAN pada alat atau mesin tersebut.
1.2 Rumusan
masalah
·
Bagaimana penerapan
suatu system pemeliharaan
·
Apa tujuan pemeliharaan
·
1.3 Tujuan
penelitian
·
Dapat mengetahui
tentang penerapan teknik pemeliharaan pada dunia industry
·
Dapat menjelaskan
tentang teknik teknik pemeliharaan
1.4 Manfaat
penelitian
·
Memahami tentang teknik
pemeliharaan
·
Dapat memahami tentang
aplikasi pemeliharaan
BAB II
2.1 Dasar teori
Pemeliharaan
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjamin
mesin atau alat agar supaya mampu untuk terus melakukan apa yang di inginkan
oleh pemakainya. Secara garis besar tujuan dari pemeliharaan adalah untuk
menjaga peralatan atau mesin yang sudah ada dan juga untuk menjamin fungsi dari
suatu peralatan atau mesin agar tetap berkesinambungan .
Secara umum pelaksanaan perawatan di bagi 2 kategori
·
Planed maintenance (perawatan terencana)
·
Unplanned maintenance
(perawatan tidak terencana)
Pelaksanaan
perawatan adalah mutlak di lakukan pada setiap peralatan atau mesin yang ada ,
mengingat pentingnya peran perawatan untuk mendukung kerja suatu mesin , maka
pemeliharaan biasanya di laksanakan secara berkala , mulai dari mengecek ,
melihat , mengamati , menyetel , mengkalibrasi bahkan sampai tahap memperbaiki.
a.
Tujuan Pemeliharaan Rutin
Dalam
setiap tindakan pemeliharaan, tujuan pokoknya adalah untuk mencegah terjadinya
kerusakan peralatan dan mencegah adanya perubahan fungsi alat serta mengoptimalkan
usia pakai peralatan. Reliabilitas alat dan kinerja yang baik hanya dapat
dicapai dengan melakukan program pemeliharaan yang terencana. Selain untuk
nstrum reliabilitas dan kinerja alat, program pemeliharaan terencana juga
mempunyai beberapa keuntungan yaitu dalam hal efisiensi keuangan, perencanaan,
standardisasi, keamanan kerja dan semangat kerja.
Secara
garis besar terdapat empat tujuan pokok pemeliharaan preventif yaitu :
1. Memperpanjang
usia pakai peralatan. Hal tersebut sangat penting terutama apabila dilihat dari
aspek biaya, karena untuk membeli satu peralatan jauh lebih mahal apabila
dibandingkan dengan memelihara sebagian dari peralatan tersebut. Walaupun
disadari bahwa kadang-kadang untuk jenis barang tertentu membeli dapat lebih
murah apabila alat yang akan dirawat sudah sedemikian rusak.
2. Menjamin
peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga
diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula
3. Menjamin
kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan darurat,
adanya unit cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat.
4. Menjamin keselamatan orang yang
menggunakan peralatan tersebut.
b. Sistem
Pemeliharaan Rutin
Untuk memenuhi prosedur pemeliharaan
baku, harus disiapkan data pemeliharaan seperti : peralatan yang perlu
dipelihara, lokasi penyimpanan alat, prosedur pemeliharaannya dan waktu
pemeliharaan.
c.
Peralatan yang perlu dipelihara
Sebelum
nstru pemeliharaan terencana diterapkan, harus diketahui peralatan apa saja yang
sudah ada dan berapa jumlahnya. Untuk itu, pekerjaan dapat dimulai dengan suatu
daftar inventaris yang lengkap untuk menjawab pertanyaan di atas. Hal tersebut
merupakan persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai tugas pertama untuk
menyusun nstru pemeliharaan yang baik. Daftar inventaris yang akurat dan rinci
dari segi teknis akan sangat berguna untuk nstru pemeliharaan terencana.
Selanjutnya daftar inventaris peralatan tersebut dikelompokkan menjadi sejumlah
kelompok yang sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh : kelompok alat-alat
tangan, alat-alat khusus (Special service tool/SST), alat-alat ukur dan
sebagainya.
d. Lokasi
penyimpanan alat
Penempatan
tiap peralatan harus jelas sesuai dengan pengelompokannya sehingga memudahkan
dalam pencarian alat tersebut. Apabila terjadi pemindahan alat hendaknya
bersifat sementara dan setelah selesai digunakan dapat dikembalikan pada tempat
semula. Penyimpanan alat dan perkakas dapat dilakukan pada : panel alat, ruang
gudang, ruang pusat penyimpanan,
BAB III
3.1
Hasil penelitian
Dari hasil survey yang saya lakukan ,
ternyata masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang seharusnya perlu di
lakukan pembenahan,
Misalnya antara lain :
·
Masih kurangnya kesadaran
dari pemakai peralatan setelah peralatan
tersebut selesai di gunakan.
·
Masih banyak peralatan
yang belum tertata atau di letakkan pada tempatnya pada saat selesai di gunakan
·
Untuk perawatan
peralatan tidak terjadwal , menurut sumber peralatan yang di pakai tidak di
lakukan perawatan , peralatan tersebut dakan terus di gunakan oleh pemiliknya
dan akan diganti setelah peralatan tersebut rusak.
Di samping kekurangannya , bengkel tersebut juga
memiliki kelebihan
·
Peralatan yang di
gunakan pada bengkel tersebut selalu di bersihkan pada saat paska pemakaian.
·
Peralatan ukur di
bengkel tersebut selalu di perhatikan acurasi atau ketelitin alat ukur
tersebut.
·
Kebersihan bengkel
selalu terjaga.
3.2. Saran dan Tanggapan Terhadap Penerapan Pemeliharaan
Rutin
Adapun
beberapa saran dari saya yang bisa saya simpulkan dari hasil srvey yang di
lakukan adalah :
·
Pada
periode masa tertentu seharusnya peralatan yang di gunakan kita cek kelayakan
fungsi dari masing – masing peralatan .
·
Peralatan
yang mudah berkarat seharusnya disimpan pada tempat yang bersih dan diberi
pelumas supaya peralatan tersebut tetap awet dan memperpanjang umur pakai
peralatan tersebut, dan masing – masing peralatan disimpan menurut jenisnya dan
dipisahkan dari bahan – bahan kimia yang dapat dapat menyebabkan korosi pada peralatan
kerja.
·
Peralatan yang sudah selesai di gunakan seharusnya di susun
dan di tata yang rapi dan tidak di biarkan berserakan di lantai bengkel
BAB
IV
4.1 Analisa data penelitian
Dari data yang yang telah di dapat saat
penelitian di bengkel , saya menganalisis bahawa
Tujuan
dari teknik pemeliharaan dan bagaimana penerapan teknik pemeliharaan dan apa
tujuan dari pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tidak terencana.
Tujuan
dari teknik pemeliharaan
Tujuan dari teknik pemeliharaan adalah ,untuk
menjaga yang sudah ada ( peralatan atau mesin dll) supaya selalu dalam kondisi
prima atau layak pakai sesuai dengan yang di harapkan pemakainya, pemeliharaan
ini harusnya rutin di laksanakan.
Bagaimana
penerapan teknik pemeliharaan
Tentu
kita ketahui bahwa peralatan yang kita pakai tentunya memiliki masa pakai atau
periode pakai , dan apabila periode atau masa pakai itu sudah mencapai batas
yang telah di tentukan oleh pembuat peralatan tersebut. Maka peralatan tersebut
pasti akan menurun performanya dan tentu saja bila hal tersebut di biarkan akan
mengakibatkan kerusakan yang sangat fatal.
Tujuan pemeliharaan terencana (planed maintenance)
Tujuan
dari pemeliharaan terencana ialah untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan
suatu peralatan tidak memenuhi efektifitas peralatan. Pekerjaan yang dilakukan
dalam pemeliharaan terencana ialah mengecek, melihat, menyetel, mengkalibrasi
dan melumasi. Pemeliharaan terencana membantu agar peralatan dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan apa yang menjadi ketentuan pabrik pembuatnya dan bisa
memperpanjang usia pakai peralatan.
Pemeliharaan
tak terencana (unplanned maintenance )
Pemeliharaan tak terencana ialah jenis pemeliharaan yang
dilakukan secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan.
Seringkali terjadi bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada
perawatan yang berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan apabila akan
digunakan.
Daftar nama nama
peralatan pada bengkel yang menjadi obyek penelitian
No.
|
NAMA
PERALATAN
|
JUMLAH
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15
16
17
18
|
Kompresor
Mesin bor listrik
Gerinda
Obeng ( - )
Obeng ( + )
Tang
Kunci ( T )
Kunci ( L )
Kunci L
Kunci ( L bintang )
Kunci kombinasi
Kunci ring
Kunci pas
Kunci sok
Dongkrak
Kunci moment
Ragum
Alat ukur
|
1
Buah
1
Buah
2
Buah
7Buah
5
Buah
6
Buah
1
set
1
set
1
set
1
set
1
Set
1
Set
1
Set
1
Set
3
buah
1
set
1
buah
1
set
|
BAB
V
5.1
Penutup
Pada dasar proses pemeliharaan pada suatu peralatan
adalah mutlak di lakukan , hal selain di karenakan untuk menjaga agar peralatan
yang kita gunakan selalu dalam kondisi prima atau layak pakai , hal ini juga harus
di lakukan untuk memperpanjang umur
teknis dari peralatan tersebut , tapi yang sangat di sayangkan adalah penerapan
teknik pemeliharaan ini jarang di terapkan pada suatu peralatan ,para pemilik
lebih cenderung melakukan pemeliharaan setelah peralatan tersebut rusak
(breakdown) padahal hal ini akan berakibat pada meningkatnya biaya yang harus
di keluarkan untuk membeli komponen peralatan yan rusak, hal ini sangat berbeda
jauh dengan apabila kita melakukan pemeliharaan secara preventif maintenance ,
yang akan menekan angka kemungkinan kerusakan pada peralatan yang kita pakai
dan secara otomatis akan menurunkan jumlah biaya yang harus di keluarkan oleh pemilik peralatan tersebut. Dengan kata lain
preventive maintenance lebih ekonomis di bandingkan dengan breakdown
maintenance.
5.2 Kesimpulan
Pemeliharaan
pada suatu peralatan adalah mutlak di lakukan
di samping untuk menjaga peralatan tersebut selalu dalam keadaan siap
pakai juga harus di lakukan untuk menekan biaya yang harus di keluarkan pemilik
peralatan akibat membeli komponen peralatan yang rusak akibat kurangnya
perawatan pad alat tersebut. Tetapi pada praktik di lapangan ,kesadaran untuk
melakukan pemeliharaan cenderung kurang di lakukan oleh pemilik peralatan
tersebut. Mereka kebanyakan tidak mau di pusingkan dengan pemeliharaan yang
harus di lakukan secara berkala , mereka cenderung melakukan pemeliharaan
setelah peralatan tersebut rusak( breakdown maintenance). Pada hal tanpa
disadari, pemeliharaan yang di lakukan paska peralatan tersebut rusak akan
mengakibatkan peningkatan biaya yang harus di keluarkan oleh pemilik peralatan.
5.3 Saran
Mengingat pentingnya suatu pemeliharaan , menurut
saya hendaknya kita Sebagai pemilik harus :
·
Melakukan perawatan
atau pemeliharaan rutin terhadap peralatan yang kita pakai , baik kunci kunci
maupun mesin mesin yang kita gunakan untuk mendukung kerja kita
·
Hendaknya pemeliharaan
ini di lakukan secara berkala dan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku .
·
Kesadaran akan
pentingnya memelihara barang atau peralatan harus selalu di tingkatkan
DAFTAR PUSTAKA.
Higgins, LR., PE. And LC. Morrow. Maintenance Engineering Handbook, 3 rdedition.
Mc. GrawHill Book Company.
Supandi. Manajemen Perawatan peralatan.
Ganeca Exact Bandung.
Anonim, (2004). Pelaksanaan Pemeliharaan/Servis Komponen..
Deppennas.
LAMPIRAN :
·
Satu Lembar Surat
Keterangan Melakukan Survey
·
Satu Lembar
Dokumentasi Survey Pada Bengkel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar